- Tungau Merah
Gejala :
Bagian tanaman yang diserang antara lain tangkai daun dan bunga.
Tangkai yang diserang akan berwarna seperti perunggu. Pada permukaan atas daun terdapat titik/bercak berwarna kuning atau coklat, kemudian meluas dan seluruh daun menjadi kuning.
Penanggulangan :
Pada tahap awal, masih bisa dibasmi secara mekanis yaitu dengan cara digosok dengan kapas dan air sabun cair buat cuci piring.
Akan tetapi kalau serangan sudah kelewat parah harus disemprot dengan insektisida dengan konsentrasi larutan 2 cc / liter air.
- Semut
Gejala :
Merusak akar dan tunas yang disebabkan oleh cendawa.Penanggulangan :
Pot direndam dalam air, dan ciptakan lingkungan bersih disekitar rak.
Sebaiknya pot digantung. - Belalang
Gejala :
Pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan.Penanggulangan :
Bila jumlahnya sedikit, langsung dimusnahkan/dibunuh saja. apabila jumlahnya banyak, semprotkan insektisida sistemik. - Kumbang
Gejala :
Kerusakan terjadi karena larvanya menggerek daun dan memakan jaringan di bagian dalam batang sehingga mengakibatkan aliran air dan hara dari akar terputus serta daun-daun menjadi kuning dan layu.
Kerusakan pada daun menyebabkan daun berlubang-lubang. Larva juga menggerek batang umbi, pucuk dan batang untuk membentuk kepompong, sedangkan kumbang dewasa memakan epdermis/permukaan daun muda, jaringan/tangkai bunga dan pucuk/kuntum sehingga dapat mengakibatkan kematian bagian tanaman yang dirusak. Serangan pada titik tumbuh dapat mematikan tanaman.
Penanggulangan :
Menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin;
bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula. - Ulat
Gejala :
Merusak daun,pucuk daun, kuncup bunga, sampai ke bunga yang sudah mekar
Penanggulangan :
Jumlah 2-5 ekor saja sebenarnya bisa membunuh dengan tangan.
Tapi kalau anda takut atau jijik boleh saja menggunakan insektisida terutama yang bekerja secara sistemik.
Pisahkan anggrek yang diserang ulat dengan yang masih sehat. - Kutu Putih
Gejala :
Kutu menyerang ujung akar, bagian daun sebelah bawah dan batang.
Bagian tanaman terserang akan berwarna kuning dan akhirnya mati karena hama ini mengisap cairan sel.
Penanggulangan :
Semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga. - Siput (Setengah telanjang,telanjang, dan semua jenis siput)
Gejala :
Siput memakan daun dan membuat lubang-lubang tidak beraturan.
Seringkali ditandai dengan adanya bekas lendir sedikit mengkilat dan kotoran. Akar dan tunas anakan juga diserang. Seringkali merusak pesemaian atau tanaman yang baru saja tumbuh.
Siput juga makan bahan organik yang telah membusuk ataupun tanaman yang masih hidup.
Penanggulangan :
Dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi; bisa pula dengan menaburkan sedikit garam. - Bekicot
Gejala :
Seringkali ditandai dengan adanya bekas lendir sedikit mengkilat dan kotoran.
Merusak seluruh bagian tanaman dengan memakan daun dan bagian tanaman lain. Selain itu juga makan tanaman yang telah mati.
Pengendalian :
Dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi; bisa pula dengan menaburkan sedikit garam. - Thrips
Gejala :
pertumbuhan tanaman terhambat, bunga berguguran, daun berubah bentuk dan berwarna keperakan.
Pengendalian :
Karena kehadirannya sulit diketahui, maka dianjurkan untuk menyemprot insektisida secara teratur pada pot anggrek. - Kepik Anggrek
Gejala :
Bintik-bintik putih kuning pada permukaan atas dan bawah daun anggrek.
Kadang-kadang titik-titik tersebut sangat rapat sehingga merupakan bercak putih. Tanaman yang terserang lama-lama menjadi gundul.
Pengendalian :
Semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang, ataupun trips.
Minggu, 01 April 2012
Penanggulangan Hama Anggrek
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar